Info Contents
Dalam hal mengatasi jerawat, kemampuan salicylic acid atau asam salisilat tentunya tidak diragukan lagi. Di luar sana ada banyak sekali penelitian yang menunjukkan bahwa asam salisilat sangat efektif untuk mengobati jerawat.
Kalau rankbae punya masalah terkait jerawat, pastinya pernah menggunakan produk berbahan asam salisilat seperti pencuci wajah. Untuk mengetahui apakah asam salisilat benar-benar bahan yang cocok buat rankbae, berikut penjelasan ahli tentang asam salisilat dan bagaimana manfaatnya bagi kulit.
Fakta Salicylic Acid / Asam Salisilat
- JENIS BAHAN: Eksfoliator
- MANFAAT UTAMA: Membantu pengelupasan kulit mati, menghilangkan minyak berlebih, dan mengurangi komedo hitam serta komedo putih.
- SIAPA YANG HARUS MENGGUNAKAN: Secara umum, mereka yang memiliki kulit berminyak dan ingin mengobati jerawat superfisial seperti komedo dan jerawat merah kecil bisa menggunakan asam salisilat.
- PANDUAN PENGGUNAAN: Ellen Marmur selaku dokter kulit mengatakan kalau asam salisilat harus digunakan secukupnya sampai kulit rankbae benar-benar terbiasa dengan penggunaan asam salisilat tanpa menyebabkan iritasi. Jika kulit sudah beradaptasi, rankbae dapat meningkatkan frekuensi penggunaannya menjadi dua kali sehari setiap malam hari.
- COCOK DIKOMBINASIKAN DENGAN: Bahan-bahan yang menenangkan kulit seperti canadian willowherb–tanaman perdu berbunga yang berasal dari kawasan sub-arktika.
- TIDAK COCOK DIKOMBINASIKAN DENGAN: Adarsh Vijay Mudgil sebagai dokter kulit menyarankan supaya tidak mengombinasikan asam salisilat dengan eksfoliator lain karena bisa menyebabkan iritasi yang lebih parah.
Apa Itu Salicylic Acid / Asam Salisilat?
Salicylic acid adalah salah satu jenis eksfoliator kimia asam beta hidroksi (BHA) yang diekstraksi dari kulit pohon willow/dedalu. Sebelum menjelaskan bagaimana asam salisilat bekerja, mari kita ingat dulu bagaimana jerawat bisa terbentuk.
Jerawat bisa timbul ke permukaan kulit ketika bakteri, kotoran, sebum, dan sel kulit mati bercampur dan menyebabkan penyumbatan pori-pori. Berbeda dengan AHA yang larut dalam air, asam salisilat cenderung larut pada minyak dan mampu meresap jauh ke dalam pori-pori untuk mengatasi penyumbatan.
Sementara itu, Marmur menjelaskan bahwa bahan ini bekerja dengan meningkatkan jumlah kelembapan pada kulit dan melarutkan zat yang menyebabkan sel-sel kulit saling menempel.
Selain digunakan pada obat jerawat, asam salisilat juga dipakai untuk membuat pembersih, toner, dan serum dengan fungsinya masing-masing.
Manfaat Salicylic Acid / Asam Salisilat
Tidak hanya jerawat, asam salisilat juga dimanfaatkan untuk mengatasi kutil dan jerawat. Berikut sejumlah manfaat asam salisilat bagi kulit yang perlu rankbae tahu.
- Membantu pengelupasan kulit mati
Marmur menunjukkan bahwa asam salisilat adalah keratolitik sehingga dapat mendorong pergantian sel dan membantu pengelupasan sel kulit mati. Hasilnya bahan ini pun mampu memperbaiki kulit kusam dan tekstur kulit. - Mengatasi pori-pori yang tersumbat
Bahan yang larut dalam minyak mampu menembus pori-pori dan melonggarkan zat yang menyebabkan sel-sel kulit saling menempel. Berkat kemampuannya dalam mengeluarkan isi pori-pori yang tersumbat, kemunculan jerawat dan komedo pun bisa diminimalisasi. - Menghilangkan minyak/sebum berlebih
Selain mampu mengatasi pori-pori yang tersumbat, di saat yang bersamaan asam salisilat juga menghilangkan produksi sebum yang berlebih agar kulit tidak tampak berminyak. - Mencegah munculnya komedo
Asam salisilat tidak hanya mengobati jerawat yang ada, tetapi Marmur juga mengatakan kalau asam salisilat turut mencegah komedo kembali ke permukaan kulit. - Memerangi jerawat
Tidak hanya mencegah munculnya jerawat, asam salisilat juga mampu memerangi jerawat, karena bahan ini bersifat lipofilik yang dapat menembus jauh ke dalam pori-pori untuk mencegah pembentukan jerawat di masa mendatang. - Mengecilkan pori-pori
Sebagai produk astringen, asam salisilat dapat mengencangkan kulit dan mengecilkan ukuran pori-pori. - Tersedia tanpa resep
Tidak seperti beberapa bahan perawatan kulit super, produk yang mengandung asam salisilat dijual bebas dan tersedia di sebagian besar toko kecantikan dan obat. - Mengurangi peradangan
Seperti yang ditunjukkan Marmur, asam salisilat termasuk dalam golongan obat yang sama dengan aspirin (salisilat). Karena sifat anti-inflamasinya, asam salisilat bisa membantu mengatasi iritasi dan kemerahan terkait jerawat.
Asam Salisilat Vs. Benzoil Peroksida
Salah satu bahan yang menyaingi popularitas asam salisilat dalam hal pengobatan jerawat adalah benzoil peroksida. Namun, keduanya punya pendekatan yang berbeda dalam mengatasi jerawat.
Asam salisilat bekerja dengan menghilangkan penyumbatan pori-pori, sementara benzoil peroksida bertugas membunuh bakteri penyebab jerawat yang tumbuh di pori-pori. Bedanya lagi, benzoil peroksida tidak cocok untuk kulit sensitif karena sifatnya yang mampu membuat kulit lebih kering dan iritasi.
Efek Samping Salicylic Acid / Asam Salisilat
Menurut Mudgil, asam salisilat paling cocok untuk mereka yang memiliki kulit berminyak dan jerawat superfisial. Bagi mereka yang memiliki kulit kering, rawan eksim, atau sensitif, sebaiknya menghindari asam salisilat, karena bisa jadi terlalu keras dan menyebabkan iritasi.
Selain kulit jadi lebih kering dan rentan iritasi, asam salisilat juga bisa menimbulkan sensasi terbakar saat pertama kali digunakan. Kalau rankbae mengalaminya, segera hentikan pemakaiannya dan berkonsultasilah dengan dokter kulit mengenai reaksi tersebut.
Selanjutnya, asam salisilat akan membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, setelah menggunakan bahan ini jangan lupa untuk mengoleskan tabir surya. Atau kalau mau rankbae bisa menggunakan asam salisilat setiap malam saja.
Cara Menggunakan Salicylic Acid / Asam Salisilat
Banyaknya asam salisilat yang digunakan pada masing-masing orang sangat mungkin berbeda. Jadi, rankbae perlu bantuan ahli untuk mengetahui seberapa banyak asam salisilat yang aman untuk kulit.
Secara umum, Marmur merekomendasikan untuk mengoleskan produk asam salisilat seperlunya sampai kulit bisa beradaptasi dengan manfaat ataupun efek sampingnya. Gunakan setiap beberapa hari dan lihat bagaimana kulit bereaksi.
Jika muncul iritasi setelah memakai asam salisilat, sebaiknya hentikan pemakaian dan biarkan kulit beristirahat selama satu atau dua hari.
Sejauh ini asam salisilat hanya digunakan untuk mengatasi jerawat superfisial atau jerawat dangkal yang mudah diobati dan hanya tumbuh di permukaan kulit seperti komedo dan jerawat bernanah.
Sementara itu, untuk mengatasi jerawat kistik juga memerlukan perawatan oral untuk mengobati jerawat dari dalam. Satu yang pasti, asam salisilat bukanlah bahan yang cocok untuk semua jenis kulit dan jenis jerawat.
- Bolehkah saya menggunakan asam salisilat setiap hari?
Meskipun rankbae boleh saja menggunakan asam salisilat setiap hari, namun hal itu dikhawatirkan dapat menyebabkan iritasi. Oleh karena itu, banyak dokter kulit merekomendasikan untuk menggunakan asam salisilat dalam jumlah sedang dan dimulai dengan mengoleskannya tiga kali seminggu serta bisa ditingkatkan intensitas penggunaannya seiring waktu.
- Apakah asam salisilat membuat kulit jadi kering?
Ya, itulah mengapa ahli menyarankan untuk mulai menggunakan asam salisilat dalam jumlah sedang dan menggabungkannya dengan produk yang lebih melembapkan seperti losion. - Apakah terlalu banyak menggunakan asam salisilat bisa menyebabkan masalah?
Jika rankbae menderita jerawat terus-menerus dan tidak kunjung hilang bahkan setelah menggunakan asam salisilat, sebaiknya hentikan pemakaian sebelum bahan tersebut dapat menyebabkan masalah baru.